Saat ini, saya hanya ingin mengulik tentang apa yang saya rasa, saya lihat & saya dapatkan. Saya tidak ingin membahas apa2, bercerita, atau menelaah sesuatu. Tapi, saya hanya ingin sedikit mengeksploitasi perasaan saya sebagai seorang wanita. Lagi-lagi soal wanita... YA! Seolah tak ada habisnya bicara tentang kaum Hawa yang satu itu. Saya sendiri tentunya seorang wanita. Yang tentunya, wanita yang tidak ( atau belum? ) sempurna. Dilihat dari segi fisik, tentu saya sangat jauh dari kata-kata sempurna. Cermin tidak dapat berbohong, bahwa saya bertubuh gempal. Wajah tidak se-menarik bintang iklan di televisi. Kehidupan juga sedang berada di titik 'was-was', kisah percintaan yaaaahh... baik-baik sajalah.
Namun, beberapa aspek & bagian dalam hidup saya saat ini menuntut saya untuk menjadi 'Si Sempurna'. Kritikan pedas, omongan-omongan kacang, dan cercaan bertubi-tubi datang demi menjadikan saya sesosok yang sempurna di mata beberapa orang. Saya terus berlari, mencari arti, mencari pemahaman tentang apa & bagaimana menjadi seorang wanita. Fluktuasi kehidupan saya jalani seperti layaknya perempuan metropolitan. Saya berusaha menjadi 'kuat' untuk mengatasi segala macam hal.
Tak ada yang mengerti bahwa saya masih punya hati. Perasaan. Yang kadang itu bisa terluka. Okelah, saya akui bahwa saya bukan type wanita yang jago membuat masakan enak. Saya bukan type wanita lembut dan keibuan. Saya bukan type wanita manis dengan tutur kata rapi. Saya bukan type wanita ' ibu rumah tangga ' yang dengan sigap dapat memperlakukan laki-laki bak seorang raja. Tapi paling tidak, saya hanya berusaha untuk menjadi cantik dengan cara saya sendiri. Saya letih dengan hal seperti itu. Pemaksaan kriteria wanita ideal di mata laki-laki. Apa iya hanya dengan modal ' celemek ' & ' panci ' baru kita dapat dipilih laki-laki untuk di jadikan istri? Lalu, bagaimana dengan wanita karier super sibuk yang sexy namun sangat apik dalam mengurus pasangan & hidupnya? Atau, wanita cerdas yang aktif namun rendah hati & penyayang?
Saya yakin, banyak diluar sana 'perempuan biasa' yang dituntut untuk menjadi 'luar biasa'...
Kasusnya justru malah dengan pasangan sendiri. Mereka ( laki-laki itu ) berangan-angan untuk memiliki type wanita ideal sesuai dengan kriteria mereka. Masalahnya, jika si wanita tidak seperti yang di bayangkan pasangannya, atau si wanita type orang yang mandiri plus terkesan kuat, apa iya itu membuat si Laki-laki mundur ( atau bahkan ilfeel ) & mencari yang sesuai dengan apa yang ada dalam benak mereka? Then, Dimana esensi dari sebuah hubungan dengan asas " Menerima apa adanya " ?
Well, Jadilah seorang wanita yang cantik dengan caranya sendiri. Itu akan lebih bernilai dan indah dari sekedar sesuatu yang di paksakan & di buat-buat. Perfection is not always perfect. Sometimes it'd be sooooo... boring! So, take your best shoes and ready to walk through the town, ladies...