CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Sunday, February 22, 2009

Lantang tanpa Jeda

" Cinta itu mestinya buat kita bahagia, bukan malah diisi dengan pengorbanan dan perjuangan. Kan kita tidak sedang perang, tapi sedang jatuh cinta... "
-Dell-

Saat ada yang bertanya pada saya soal hati, saya hanya bisa tersenyum sebagai jawaban. Saya tidak melulu paham tentang yang satu ini. Yang saya tahu, hati hanya salah satu organ tubuh manusia selain jantung, paru2, dll. Apa yang tersimpan dalam hati itu? Saya sendiri tidak berusaha memahaminya...
Lalu perasaan dan Cinta. Semua orang tahu, cinta adalah bla..bla..bla...Well, love is undefined! Cinta itu hanyalah bentuk lain dari hasil pemikiran & persepsi seseorang akan apa yang mereka rasa dalam hati. Namun, esensi sebuah Cinta-pun lama2 terkikis juga. Oleh adaptasi budaya, perubahan konsep & dinamika kehidupan masa kini, doktrin2 lingkungan, kejamnya pengalaman dan turunnya moralitas seseorang. Jujur, saya merindukan 'makna' dari sebuah cinta yang tertulis di beberapa tahun silam. Saat semua terlihat polos dan sederhana. Apa adanya dan tak bersyarat. Tidak seperti saat ini, seolah cinta itu barang dagangan yang bisa ditawar, ditukar, atau mungkin dibeli (apalagi dengan harga murah, amit2!).
Saya sendiri memiliki ketakutan dan ke-ngeri-an tentang apa yang berhubungan dengan cinta. Saya kehilangan cinta, saat saya baru tahu apa itu cinta. Saat saya baru merasa utuh sebagai perempuan, semua hilang tanpa jejak. Yang sudah2, cinta itu hanya ada meninggalkan & ditinggalkan. Menyakiti & disakiti. Sangat hampa bicara soal Cinta. Karena, cinta itu berada di tempat antah berantah. Di suatu tempat, dalam hati orang yang masih menganggap bahwa cinta itu sesuatu yang indah, dan jangan sampai dirusak. Tapi, yang seperti itu 1:1000 di jaman sekarang ini.
Bagi sebagian orang ( termasuk saya ), kita adalah seorang pemimpi hebat apabila masih menginginkan sesuatu yang sempurna dengan cara yang sederhana dan tidak akan terbias. Realita itu memang tidak gratis. Realita itu tidak bisa ditawar agar menjadi lebih mudah dan manis. Yang ada hanya ending yang tak bisa ditebak. Semua serba mengambang, di tengah2 riuhnya kegamangan atas nama cinta...
Lalu, jatuh cinta itu seperti apa rasanya? Apa masih ada satu yang tersisa?

1 comments:

Anonymous said...

Berarti gw termasuk yang 1 itu dari 1000 orang karena gw masih berpendapat bahwa cinta itu murni, suci, dan baik hati. Manusia aja yang suka ngerusak gak cuma hutan dan ekosistem tapi juga cinta =)