CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Thursday, February 5, 2009

A story from an old album

3 Tahun silam...
Keshia, mengenakan kaos band favoritnya, Walls of Jericho. Jeans belel, dan converse hitam. Rambut pendek acak-acakan dengan eyeliner hitam+piercing. Gayanya urakan seolah dunia miliknya, dan orang lain hanya numpang!
Tumbuh besar dari masa kanak-kanak yang polos hingga saat ini, gadis remaja yang tidak percaya akan...cinta. Buat Keshia, itu hanya lelucon konyol dari negeri dongeng saja. Hari-harinya berlalu tanpa ada makna, hanya sisa-sisa semalam saja yang ada.

" Udahlah by, ngapain sih ente curhat-curhat soal perasaan? cinta tuh cuma ada meninggalkan dan ditinggalkan..tauuuukkkk! "
" Yeee, awas ya kamu! Kalo suatu saat ngalamin jangan cerita ke aku..."
" Iyeee, lagian juga nggak mungkin gue ngalamin hal stupid kayak gitu..."

Hari ini. Hari itu. Kemarin. Besok. Lusa. Sama saja...
Semuanya terlihat datar, tanpa ada grafik naik-turun yang drastis. Keshia tetap Keshia. Dengan ulah yang ia buat tiap hari, membuat beberapa manusia normal mengrenyitkan dahi, atau paling tidak mengelus dada. Seolah Keshia makhluk dari Planet Mars. Yaa, Keshia yang 'tidak semestinya'...
Hingga saat itu, pintu kokoh berlapis baja dengan gembok dimana-mana itu diketuknya.
Seseorang datang, dengan sikap sangat biasa tanpa ekspresi, bak seniman kehilangan inspirasi, mengetuknya...
" Gw Sammy! "
Keshia terdiam. kali ini hanya mematung, diam! Tanpa ocehan sampah yang biasa ia ucapkan. Untuk kali ini Keshia sadar, ia seorang wanita...tanpa sayap...
Sammy. Gitaris sebuah band di bilangan Jakarta yang mampu menyulap ruang gelap itu menjadi terang. Dengan apa yang ia beri hanya untuk...Keshia. Jakarta melihat dua manusia yang mengisi gelas setengah kosong itu untuk disajikan dalam cerita mereka. Penuh tawa, dan Sammy, menyadarkan seorang Keshia yang berhati bak besi berkarat itu percaya bahwa keberadaan cinta di dunia ini nyata...
Berlalunya waktu bicara tentang kisah itu. Tanpa sesuatu yang klise, namun hangat. Esensi suatu perasaan, yang selama ini hanya jadi bahan gunjingan Keshia-pun hilang...Ia tahu, ada tempat untuk berlindung diluar sana. Dalam diri Sammy. Hanya dia.

Namun,
Ketika lidah seorang serigala beracun menyemburkan fitnah. Segala macam omong kosong dan caci maki, kini menjadi makanan sehari-hari Keshia. Ia rapuh. Terluka. Semua berubah, tanpa adanya toleransi dan kepercayaan dari orang yang paling disayanginya itu. Seseorang pergi, tanpa alasan. Hanya dengan bualan oknum sok suci, yang dibalut rasa iri terhadap Keshia. Sammy pergi. Keshia hanya menatap punggung orang yang ada dalam hatinya itu dengan harapan kosong. Menunggu waktu untuk kembali, tapi itu hanya mimpi...
Dia tetap pergi, tanpa menoleh apalagi bicara!
Dan hari itu-pun berlalu. Hampa. Dingin. Tanpa emosi.

Sekarang, 3 Tahun kemudian...
Foto dia di dinding kamar Keshia sudah hampir pudar, tapi rasa itu masih ada...Keshia membungkus & menyimpan rapat-rapat semua tentangnya. Walaupun, dia tetap ada. Keshia berlari, terus berlari... Karena ia tahu, Cinta Sammy itu, hanya sepenggal kisah dalam cerita kehidupannya.

0 comments: